OLEH :
AKMAL NUR
(Pemerhati sosial kemasyarakatan
di Kota Palu)
copyright Palu ekspres
Tinggal menghitung hari dan jam,
dua pagelaran akbar yang sangat
dinanti-nanti masyarakat Indonesia akan dilangsungkan. Pesta akbar
tersebut di laksanakan di dua tempat yang berbeda. Satu di Brasil dan
satunya lagi di negeri sendiri. Pesta sepak bola atau dikenal dengan piala
dunia di Brasil akan disaksikan oleh jutaan mata di seluruh dunia termasuk
di Indonesia. Bagi Negara Brasil, ini
adalah momentum untuk mengembalikan citra dan identitas Brasil yang menjadikan
permainan sepakbola sebagai gaya hidup selama ini.
Bagi mansyarakat Indonesia sendiri
pesta sepakbola di Brasil menjadi tontonan menarik dan menghibur ditengah
hiruk-pikuk kehidupan bermasyarakat.
sebahagian warga malah memiliki sikap fanatik terhadap kesebelasan
tertentu atau pemain tertentu. Hal inilah membuat pesta sepakbola dunia menjadi
lebih menarik. Selain itu olahraga yang satu ini bukan hanya sekedar permainan
semata tetapi mengandung berbagai filosofi kehidupan khususnya dalam berkompetisi. Sebut saja
seperti spotifitas, permainan yang adil, kerjasama team, taat aturan permainan,
etos kerja, tidak mudah menyerah dan sebagainya.
Hampir bersamaan dengan pesta
sepakbola dunia, bangsa Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi yang tidak
kalah menariknya dengan tontonan yang ada di Brasil. Jika di Brasil akan di
ikuti oleh tiga puluh dua peserta atau team maka di Indonesia akan di ikuti
oleh dua pesangan peserta yang sama-sama nantinya mengharapkan sebuah kemenangan. Pasangan
tersebut adalah Prabowo-Hatta dan
Jokowi-JK.
Kedua pasangan calon persiden ini
akan berkompetisi meraih simpati masyarakat pemilih di Indonesia yang kurang
lebih berjumlah seratus delapan puluh lima juta orang. Seperti halnya persiapan
piala dunia persiapan pilpres juga sementara berjalan. Tahap demi tahap telah
dilalui dan sekarang berada pada tahap kampanye. Berbagai amunisi politik mulai
dilancarkan bukan hanya positif tetapi juga terkadang cendrum negative.
Strategi pemenangan memang penting
untuk dilakukan tetapi jangan sampai membuat kompetisi atau permainan tidak
elok untuk ditonton apalagi masuk dalam kategori tidak layak. Para team
diharapkan mamaksimalkan segala cara dan potensi selama itu tidak tetapa pada
aturan – aturan yang ada. Masyarakat
sudah lama menginginkan sebuah kompetisi di negeri ini dilaksanakan secara adil. Sudah cukup negeri ini disuguhi dengan
permainan curang pada setiap kompetisi baik itu olah raga sampai kompetisi
politik di negeri ini.
Pesta
Politik
Perhelatan politik pada pilpres 2014
menjadi tontonan yang tidak kalah menariknya dari piala dunia di Brasil.
Partisipasi masyarakat untuk menjadi bagian dari politik semakin besar
dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari
maraknya relawan-relawan pendukung yang terbentuk yang bukan bersal dari partai
politik tetapi berasal dari berbagai kalangan. Baik itu kalangan atas maupun
kalangan bawah. Belum lagi dilihat dari berbagai perbincangan – perbincangan tentang
pilihan politik mereka disela-sela kesibukannya.
Dilihat sebagai sebuah tontonan semata, Hadirnya dua pasang
calon persiden Prabowo dan Jokowi seakan
sangat relevan diperbandingkan dengan hadirnya Ronaldo dan Messi dipiala dunia
nantinya sebagai pemain terbaik dunia. Cara dan taktik individu kedua pemain
ini sangatlah berbeda paling tidak dilihat dari cara mereka bermain di club
masing-masing. Kedua pemain ini memiliki ciri khas tersendiri di lapangan
sepakbola. Ronaldo sangat ahli mengeksekusi bola-bola mati di dekat gawang
lawan sedangkan Messi terampil memainkan
bola didepan gawang sebelum menendang ke
gawang lawan.
Begitupula dua pasang calon presiden
yang memiliki ciri khas tersendiri dan menjadikan alasan bagi pendukungnya
untuk memilih nantinya. Jika Prabowo dikenal sebagai orang yang berani dan
tegas begitupula lawan politiknya Jokowi yang dikenal sebagai sosok yang jujur
dan sederhana. Palingtidak seperti itulah yang dicitrakan oleh media selama
ini.
Mungkin sulit dipercaya jika kedua
pemain seperti Ronaldo dapat membawa kemenangan Portugal atau Messi di Argentina dapat membawa
Negaranya memenangkan pertandingan pada
piala dunia, hanya mengandalkan
keterampilan individunya semata. Tetapi menjadi mungkin jika ketika kedua pemain ditopang oleh kerja sama team
yang baik dan ketepatan strategi yang digunakan dalam permainan. Seperti juga
pada sosok kedua pasang calon presiden nantinya akan memperoleh kemenangan
jika strategi, visi-misi yang sesuai
serta semua team sukses bekerja dengan
baik.
Tujuan jangka pendek bagi kedua
pasang calon persiden memang adalah kemenangan tetapi perlu di ingat bersama
bahwa jauh lebih penting adalah bagaimana cara kemenangan itu didapatkan dan
bagaimana setelah kemenangan itu didapatkan. Bangsa ini perlu belajar dari
pemilihan legeslatif lalu yang tidak perlu dilakukan untuk pilpres yang akan
datang dimana banyak di warnai
kecurangan.
Apalah
arti sebuah kemenangan jika di dapatkan dengan cara-cara yang tidak benar.
Mengutip sebuah pepatah bahwa lebih baik kalah secara bermartabat daripada
menang secara curang sangat tepat dipegang oleh kedua pasangan calon beserta
teamnya. Bangsa ini harus Belajar dari permainan sepakbola dunia yang
mengedepankan spotifitas dalam memenangkan permainan.
Perbedaan
mendasar permaianan sepakbola dan PILPRES nantinya terletak pada hasil
akhirnya. Jika hasil akhir dari pertandingan sepakbola hanya akan membuat
pendukungnya kecewa secara psikologis dan tidak akan berdapampak lama maka
hasil akhir pilpres selain akan menimbulkan kekecewaan dan kegembiraan tetapi
juga menimbulkan dampak sosial yang bisa jadi positif atau mungkin negatif.
Sangat disayangkan bahwa masih ada
masyarakat yang terdaftar dalam pemilih
tidak mau terlibat dalam politik atau golput, mungkin pengaruh traumatik
dimasa orde baru atau merasa tidak memiliki kepentingan sama sekali dengan
politik. Padahal dengan politiklah harga sesuap nasi ditentukan, sekolah anak
dimurahkan, rumah sakit di gratiskan, serta kemiskinan dihilangkan. Dampak
politik bukan hanya sekedar kecewa akan kekalahan dan gembira dengan kemenangan
tetapi lebih dari itu semua. Oleh karena itu harus tetap ditumbuhkan harapan bahwa siapapun
yang terpilih nantinya akan membawa bangsa ini sebagai bangsa yang adil makmur
dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar