Rabu, 28 Desember 2011

MENUJU VOTING-DAY YANG DAMAI

Terhitumg beberapa bulan lagi kota Palu akan menyelenggarkan pemilhan kepala daerah secara langsung (PEMILUKADA). Berbagai kemeriahan pesta demokrasi lokal sudah mulai terasa di berbagai daerah di kota Palu. Baik itu di jantung perkotaan sampai di pinggiran kota dan pedesaan. Beberapa gambaran para aktor politik tersenyum di berbagai sudut jalan sebagai simbol keramahan dan kesiapan untuk bersaing menduduki posisi kepala daerah secara adil dan damai.

Walaupun sebagai ibukota propinsi di Sulawesi Tengah, Kota palu harus belajar juga pada daerah lain seperti Kabupaten Poso yang sukses melaksanakan Pemilukada. Karena bukan sebuah jaminan bahwa kedekatan dengan birokrasi propinsi dan ketersediaan pihak keamanan dapat menhindarkan kekacauan dan kerusuhan dalam Pemilukada. Akan tetapi yang lebih penting adalah kesiapan para penyelenggara, aktor politik, dan masyarakat pendukung untuk menyukseskan pesta demokrasi ini secara aman dan damai.

Sudah terlalu banyak gambaran ketidakpatutan langkah pelaksanaan Pemilukada yang melahirkan berbagai konflik dan kerusuhan. Belum hilang dalam ingatan masyarakat Sulteng terhadap kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Toli-toli. Begitu juga fenomena yang terjadi di luar sulteng. Seperti…………….Semua itu menjadi gambaran untuk diambil hikmah dan pelajaran dalam melaksanakan Pemilukada yang damai di Kota Palu.

Dalam menyelenggarakan Pemilukada damai, terdapat banyak aspek yang perlu diamati mulai dari persiapan, penyelenggaraan pemungutan suara, sampai pada rekapitalasi dan penetapan. Semua Prosesi tersebut harus dilaksanakan secara benar adil dan lebih terbuka (Transparan). Sebagaimana di ketahui bahwa kebanyakan efek negative pelaksanaan Pemilukada terjadi karena prosesnya yang di nilai tidak benar dan tidak adil.

Mengidentifikasi sejak dini problem yang memicu kekacauan dalam Pemilukada harus segera dilakukan.Mulai dari penyempurnaan daftar pemilih tetap oleh KPUD maupun pengawasan terhadap isu-isu yang mengarah pada black campaign oleh panwaslu dan kesiapan pengamanan dan menyelesaikan konflik yang mengarah pada kerusuhan.

Dalam waktu persiapan sekarang ini, sosialisasi diri para calon dan kampanye harusnya di iringi pembelajaran politik kepada masyarakat. Partai politik sebagai media, tidak hanya melakukan kampanye semata tetapi juga memperlihatkan proses kampanye yang benar, santun dan damai. Oleh karenanya tekanan, paksaan, intimidasi, kampanye hitam, politik uang dan sebagainya harus dihilangkan.

PEMILUKADA Damai.

Dengan belajar dari pelaksanaan berbagai pesta demokrasi, masyarakat Kota Palu akan semakin dewasa dalam bersikap menentukan pilihan politiknya. Begitupula menanggapi berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan tersebut, kalaupun ada maka harus di selesaikan secara musyawarah, dan ketika tidak ditemukan solusi, maka biarkanlah proses hukum yang berjalan. Dengan bersikap lebih bijak dalam proses pelaksanaan Pemilukada maka sudah dapat dipastikan pelaksanaan Pemilukada akan berjalan dengan damai.

Paling tidak terdapat beberapa catatan penulis untuk menghindarkan Pemilukada Kota Palu dari konflik. Pertama, melaksanakan Pemilukada Kota Palu yang diilhami nilai – nilai budaya saling memanusiakan dan menghormati di tengah – tengah masyarakat. Semoga dengan kesadaran bersama bahwa tatanan sosial yang aman dan tentram lebih penting ketimbang seremonial pelaksanaan Pemilukada, sehingga dapat menhindarkan masyarakat Kota palu dari konflik. Sebagaimana di ketahui bahwa Kota Palu adalah masyarakat mejemuk yang menjunjung tinggi keberagaman Suku, Agama dan Ras.

Kedua, kesiapan para aktor politik untuk menerima apapun hasil Pemilukada. Hal ini diharapkan berdampak pada kesadaran calon untuk memenangkan Pemilukada sacara benar dan tidak menghalalkan segala cara termasuk dengan melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undang - Undang. Sebagai warga Kota Palu yang menjunjung sportifitas harus berbesar hati untuk menerima kemenangan maupun kekalahan.

Ketiga Mengoptimalkan fungsi Panwaslu dalam melakukan pengawasan terhadap kekurangan-kekurangan yang ada maupun KPUD dalam melaksanakan tugasnya secara professional, yang mencakup tertib kerja dan tertib administrasi. Jangan hanya saling menggertak di media. Kalau ada kekurangan agar secepatnya di respon agar dapat di perbaiki secepatnya.

Dan keempat Dibutuhkan peran serta tokoh masyarakat untuk mengingatkan semua elemen masyarakat di lingkungannya untuk tidak menjadikan prosesi Pemilukada sebagai potensi lahirnya konflik horisontal walaupun didaerah tersebut terdapat perbedaan dukungan terhadap calon.

Semoga saja Pemilukada Kota Palu menjadi salah satu indikator pelaksanaan demokrasi lokal ditanah air yang berjalan dengan sukses. Kita tidak mengharapakan pelaksanaan demokrasi tercederai oleh sikap simaptisan dan team sukses para calon yang melakukan hal – hal yang tidak benar dalam memenamgkan calonnya masing – masing. Sudah terlalu banyak pelajaran berharga didaerah lain yang melaksanakan Pemilukada dan tidak lepas dari konflik antar pendukung. Semoga juga Pemilukada Kota Palu dapat membawa masyarakat pada cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar